<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(https://www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d12914685\x26blogName\x3dMending+my+Scattered+Brain\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://scttrd-brain.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://scttrd-brain.blogspot.com/\x26vt\x3d4262338627625089593', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

23.11.06


Kali ini, foto2 yang diupload berasal dari hunting Aceh yang pertama, waktu survey pra-produksi film Awan, Maret 2006. Cuma 4 hari, kita kliling Aceh bagian Barat: Banda, Meulaboh, pulang lewat Calang. Waktu yang singkat. Jadwal yang padat.Tapi hunting waktu survey tentunya lebih poll dibanding set photos yang pertama (yang diambil saat produksi, yang tentunya harus curi-curi waktu untuk memotret diantara jadwal2 syuting)....Waktu survey ini benar2 digunakan untuk mengenal Aceh, orang-orangnya, kulturnya, alamnya, dan segala upaya disaster relief yang dilakukan berbagai pihak. Hah! entahlah bagaimana caranya mengenal ujung barat Indonesia yang luar biasa luasnya ini dalam waktu 4 hari saja. Saya sendiri pesimis waktu itu. Tapi toh, kita harus tetap pulang membawa hasil.

Waktu saya datang, saya nggak tahu Aceh dulunya seperti apa. Sejarahnya seperti apa, Bagaimana konflik aceh dulu bermula untuk pertama kalinya, Bagaimana ketakutan warga Aceh selama konflik terjadi...., Bagaimana mereka bingung kepada siapa mereka harus berlindung, GAM atau ABRI (atau badan lain yang sengaja mempropagandakan....)karena semuanya sama ganasnya, Bagaimana mereka ketakutan untuk keluar malam2 karena takut tubuh mereka ditemukan dalam bentuk onggokan mayat keesokan paginya, ....Bagaimana Islam bisa menjadi simbol yang sangat mewakili Aceh, bagaimana Aceh sebelum dilanda bencana tsunami yang super dahsyat itu...,Bagaimana mereka diombang-ambing oleh terjangan air---yang astaghfirullah gak bisa kubayangkan kek apa....dan betapa rasa kehilangan yang dirasakan oleh warga Aceh atas sodara-sodara mereka... hmm, betapapun seringkali mereka menceritakan kisah tragis itu dengan tawa, kadang lucu rekamannya di otak, tapi yang jelas, bekas sayatannya masih menganga segar, terpahat dalam pada garis muka mereka, terpatri dalam perilaku, dan kamu, jelas tidak akan ikut tertawa seperti mereka.

Selama 4 hari pertama survey, ada beberapa yang saya amati :
1. Aceh itu SANGAT KAYA, luas, dan KAYA, sekali lagi !Oh, dan Indah. Subhanallah.

2. Warung Kopi Berserakan dimana-mana...hobi mungkin? malah katanya pejabatnya juga hobi nangkring di Warkop!Hm...bersosialisasi mungkin...~_~ entahlah....tapi yang jelas, Kopinya emang makjus...hehe...n cukup buat bikin deg2an in trance semaleman.

3. Aceh, ramai oleh volunteer darimana-mana...kedai burger
berserakan juga. Tapi konon, seringkali banyak keluhan-keluhan dari aparat NGO akan bagaimana mereka diperlakukan balik. hayoo napaa hayoo?!...=( tapi begitulah, Aceh telah menjadi ladang uang, Cash influx, gak ada habisnya. Entah uangnya kek apa, n buat apa. Alhasil, CPI disana pun sudah menjomplang berlipat-lipat...apalagi di
daerah2....

4. Yang lucu, Semua Warung, toko, warkop, resto pinggir jalan punya kursi yang SAMA PERSIS PLEK-PLEK Bentuknya, dari Aceh sampai Meulaboh, bahkan menyebrang ke Sabang. Warna boleh macam-macam, tapi pasti adalah kursi leye-leye (tau kan, kursi besar yang enak banget buat duduk lama-lama, yang kdudukan pantatnya lebih rendah daripada lutut, PeWe Berat),
gak seperti di Bandung, yang rata-rata adalah bangku yang cuma muat setengah pantat. Wuah. entah siapa supplier n produsen kursi leye-leye itu, tapi pasti sudah KAYA berat!

5. Hmm..Entah siapa yang harus lebih ditakuti, Polisi Syariah atau Yang Diatas. Seringkali geli melihat pemandangan disana : Jilbab poll menutupi kepala, tapi tangan pendek kaos nan ketat. ~_~...Hope it's not becoming mere symbols, Islam. Oh y, kepikiran nonton konser di Aceh bersama keluarga? sepertinya harus bawa Hape masing-masing tuh...karena hijabnya dibagi 5 : Laki2 beristri, Laki-laki lajang, Wanita Bersuami, Perawan (halah bahasanya), dan Anak-anak...well, setidaknya itu menurut Badan Syariah Islam sana waktu kita minta izin membuat layar tancap untuk rakyat Aceh. *mumet juga* . Tapi gw takjub ama caranya mereka mempertahankan hukum syariah nya...ckckck..
6. Walau selama perjalanan kami disuguhi pemandangan yang totally stunning, tapi jalanan hutan antar kota masih rawan katanya...Terbukti supir kami ngebut terus2an sepanjang perjalanan, gak pernah mau berhenti padahal perjalanan bisa sampai 12 jam dari Meulaboh ke Banda Aceh. Konon dia pernah disandera GAM sampai 3 hari.Walau setelah disandera itu dia menyimpulkan klau orang GAM secara pribadi baik-baik, tapi kalau dilihat dari
ngebutnya siih...hmm...

7. Nggak ada bubur ayam trus Masakan goreng-gorengan : Nasi goreng, Mie Goreng pake bawang merah gak
digoreng dengan kuantitas yang nggilani. Banyak. HAAAHHH!! Feel the breathe. Menurutku, hehe, enakan Mie Aceh jalan Bali dibandingin Mie Aceh disana. Waduh. lidah ngaco nih.
8. Nyupir di Aceh, waduh. Boro-boro pake seatbelt, wong Kaga ada polisi lalintas, kaga ada lampu lalintas, hehe...Udah tau kan, klo supir Sumatera itu yang paling gape , nah. diantara supir2 sumatera, supir dari Aceh rajanya deh! oh ya, n lagi, orang-orangnya nekat, kek gak takut mati. Kenapa? Waduh, klo ditilik secara historis psikologis, bisa panjang observasi causal effectnya ya...Yuk Marii...
9. Hooh...Yang paling membuat takjub. Benar-benar kebesaran Allah. Hhh *bahkan sekarang pun saya menghela nafas..., takjub kalau mengingat pemandangan itu*......semua, and I mean ALL-SEMUA-EACH Masjid, dimanapun saya melihat: Banda Aceh, Ule Lueue, Lok Nga', Meulaboh, Calang, di kampung, di kota, dimanapun, tidak perduli jauh dekatnya dengan pantai, tidak perduli betapa rata tanah disebelah-sebelahnya, tidak perduli betapa sekitarannya sangat sepi penduduk akibat diterjang tsunami, ......setiap Masjid berdiri dengan kokohnya. ....subhanallah...
Haha...Observasi 4 hari gitu lho, mungkin beberapa memang tidak valid...Toh, ternyata terbukti salah juga waktu produksi, waktu sy berkesempatan mengenal lebih dalam beberapa orang asli Aceh. They're truly generous. Indeed. =D Miss you guys. Tapi ya, emang gak bisa totem pro parte ato pars pro toto juga sih. Hah, memang seharusnya saya gak ngejudge gimana2...mangap deh klo gitu..


Gambar yang ada dalam photoset semuanya diambil waktu survey untuk mencari set barak, maka kebanyakan berlatar barak dengan aktivitas warga didalamnya. Yang paling mencolok pada barak-barak yang dikunjungi (semuanya di Meulaboh), adalah anak-anaknya BANYAK sekali. Anak-anak memang makhluk yang paling menyenangkan untuk dijadikan objek foto. No pretense, senang berpose, dan PASTI lucu. ;p. Dan, semuanya lagi gemar2nya naik sepeda. Kebetulan juga lagi ada rally sepeda mini waktu itu. Entah darimana mereka dapat sepeda-sepeda itu. Mungkin beli, mungkin dikasih. Tapi semua nampak punya.

Anak-anak, sesuci apapun jiwa mereka, tidak mungkin tidak tersentuh oleh bencana maha dasyat yang telah menyelimuti kehidupan, dan menghujam mereka pada akhirnya. Terlalu lama mereka berada dibalik gelembungnya. Well, supposedly gelembung itu skarang sudah pecah. Reborn!

Teman-teman di Aceh, you'd betta stand for yourselves guys...2010 gak lama lagi lho...

*)) gambar atas kanan:alahmak. kampring pisan. bergaya TKI nyasar
di Ule Lueue Port, Banda Aceh.

Labels:

posted by scttrBrain
10:06 PM

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

ga makan bubur aceh ya di sana?

kasian de lu brit, mungkin lo harus naik mobil dulu 200 kilo ke arah medan buat dapetin bubur kental penuh rempah khas negeri rencong.

dipikir-pikir, ya iyalah ga kan ada bubur aceh di aceh.
Coba lo minta bubur doank,
hehehehehe

6/12/06 1:30 PM  

Post a Comment

<< Home


. m . e . m . e . n . t . o .

Plurk.com






JavaScript hit counter